Thursday 30 October 2014

a man and his heart

Nice people turn into bad person, the moment they're waiting.

Hari ini saya kira bakal turun hujan, ah, kota ini sudah lama kemaraunya, sedikit perubahan paling tidak bisa membuat hati yang bosan sedikit tenang, tapi tidak, hari ini belum.

Sorenya masih sekalem kemarin, tvnya masih seribut yang dulu dulu, diskusi yg sama, iklan yang sama,  kabar gembira untuk penonton semua,kulit buah-buahan ternyata bisa diekstrak. Ah, seandainya memori bisa diekstrak dari hippocampus, bagian otak untuk memori.

Satu hal tentang satu wanita di satu waktu, saat-saat seperti ini ketika sore mengubah matahari menjadi kuning, tentang memori ini dan keberadaannya, kalau saja bisa diekstrak, kabar gembira untuk saya, hati saya dan mungkin dia.

Yasudah lah, saya menunggu saja seperti kemarin, sesekali melihat langit-langit rumah, langit milik awan,  langit 2d di tv, menunggu dia pergi, sayangnya mungkin hujan akan turun, satu atau dua bulan lagi, tapi dia seperti biasa, seperti se-dekade kemarin, ditempat yang sama menolak pergi.

"kabar gembira untuk kita semua ~" yeah, nice song indeed.

Tuesday 28 October 2014

First day

Loneliness is art itself
Wheather its bottom of new leaf,either the top of 1000 years elf.
Loneliness fought creature called crowdness, wise enough to say go away.

Hidup saya cukup sederhana, sederhana sedihnya, sederhana bahagianya.

Kalau dijadikan film, 365 hari pemeran utamanya duduk menatap langit for the whole 120 minutes, akan membosankan untuk penonton tapi belum tentu buat pemeran utamanya, mungkin.

saya sudah belajar banyak hal selama 24 tahun, and nope, saya bukan vicky prasetyo, salah satu hal yang saya pelajari dalam hidup, tidak semua hal yang stagnan mempunyai arti yang dangkal. Hal yang sederhana biasanya punya arti yang paling rumit. some people called it work, some life and a few love.

Hari ini saya memulai hal yang baru, a few boring words start my day, lets rock!